Berdasarkan data dari Asosiasi Perlebahan Indonesia (API), masyarakat Indonesia mengonsumsi 7.000 – 15.000 ton madu setiap tahunnya, tidak termasuk data produk lain serta tidak termasuk permintaan luar negeri. Tingginya permintaan ini tidak sebanding dengan kemampuan produksi peternak domestik yang hanya mampu memproduksi 4.000 ton madu setiap tahun

Produksi madu hutan di Indonesia mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2022, seperti yang tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Pada kuartal I, produksi mencapai 81,08 ribu liter, naik menjadi 48,57 ribu liter pada kuartal II, dan meningkat signifikan pada kuartal III menjadi 81,08 ribu liter. Namun, produksi turun pada kuartal IV menjadi 58,72 ribu liter. Total produksi madu hutan sepanjang tahun mencapai 220,06 ribu liter.

“Madu Kelulut: Budidaya dan Manfaatnya untuk Kesehatan”

Madu lebah kelulut, atau sering disebut juga madu trigona, merupakan salah satu jenis madu yang banyak dibudidayakan di beberapa negara, terutama di Asia Tenggara. Beberapa spesies lebah kelulut yang sering dibudidayakan untuk menghasilkan madu antara lain Trigona biroi, Trigona laeviceps, dan Trigona itama. Lebah kelulut memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan lebah madu biasa (Apis mellifera) dan bersarang secara koloni di berbagai tempat, seperti dalam tanah, di batang pohon, atau di tempat-tempat tersembunyi lainnya.

Pemeliharaan lebah kelulut umumnya lebih mudah dibandingkan dengan lebah madu biasa karena lebah kelulut tidak memiliki sengat dan bersifat tidak agresif. Selain itu, lebah kelulut juga memiliki keunikan dalam pola bersarang dan cara mengumpulkan nektar yang berbeda dengan lebah madu biasa.

Madu lebah kelulut memiliki rasa yang lebih asam atau asem dibandingkan dengan madu lebah madu biasa. Namun, madu kelulut memiliki kandungan nutrisi yang baik, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, serta memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.

Dalam budidaya madu kelulut, penting untuk memperhatikan faktor-faktor seperti lokasi sarang yang tepat, kebersihan sarang, dan pemberian makanan tambahan jika diperlukan. Dengan perawatan yang baik, peternak dapat memperoleh hasil madu kelulut yang berkualitas dan mendukung kesehatan konsumen.

Madu kelulut memiliki berbagai manfaat yang baik bagi kesehatan, di antaranya:

  1. Kaya akan Antioksidan: Madu kelulut mengandung antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan fenolik, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis.
  2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral dalam madu kelulut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
  3. Membantu Pencernaan: Madu kelulut mengandung enzim yang dapat membantu dalam pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi oleh tubuh.
  4. Menyembuhkan Luka: Sifat antibakteri dan antiinflamasi madu kelulut membuatnya efektif dalam menyembuhkan luka dan mengurangi peradangan pada kulit.
  5. Menyehatkan Jantung: Konsumsi madu kelulut secara teratur dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), menjaga kesehatan jantung.
  6. Menyokong Kesehatan Otak: Kandungan antioksidan dalam madu kelulut juga bermanfaat untuk kesehatan otak, melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan meningkatkan fungsi kognitif.
  7. Mengurangi Gejala Alergi: Madu kelulut dapat membantu mengurangi gejala alergi karena sifat antiinflamasi dan antihistaminnya.
  8. Menyokong Kesehatan Kulit: Penggunaan topikal madu kelulut dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan dermatitis.

Madu kelulut merupakan produk alami yang kaya akan manfaat kesehatan, namun tetap disarankan untuk mengonsumsinya dengan bijak dan seimbang sesuai anjuran.

 

“KSP CU Pancur Kasih dan Petani Madu Kelulut: Mengatasi Tantangan Bersama”

Dusun Sedua, Desa Bata, Bonti, Kabupaten Sanggau, 6 Maret 2024 – Koperasi Simpan Pinjam Credit Union (KSP CU) Pancur Kasih Tempat Pelayanan Bonti telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan bersama dengan Anggota KSP CU Pancur Kasih TP Bonti di Desa Bahta, Dusun Sedua, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau. Salah satu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan adalah dalam bidang budidaya madu kelulut.

Dalam kegiatan ini, KSP CU Pancur Kasih tidak hanya memberikan bantuan modal usaha kepada petani madu kelulut, tetapi juga melakukan pendekatan yang lebih komprehensif dengan mendengarkan langsung permasalahan yang dihadapi oleh petani. Hal ini dilakukan agar solusi yang diberikan oleh KSP CU Pancur Kasih dapat lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal bagi petani.

Salah satu anggota KSP CU Pancur Kasih TP Bonti, Togos Naho, telah menjadi pelopor dalam budidaya madu kelulut. Togos telah sukses memperkenalkan cara beternak lebah kelulut yang berkelanjutan kepada warga setempat, sehingga menjadi contoh bagi petani lainnya.

Meskipun demikian, petani madu kelulut di dusun Sedua masih menghadapi berbagai tantangan. Keterbatasan modal usaha dan kurangnya tempat penampungan hasil madu kelulut yang memadai menjadi kendala utama bagi para petani. Hal ini menghambat mereka untuk mengembangkan usaha budidaya madu kelulut mereka dengan optimal.

Dalam upaya mengatasi tantangan ini, KSP CU Pancur Kasih hadir sebagai mitra yang membantu para petani madu kelulut. Melalui program pinjaman usaha, KSP CU Pancur Kasih memberikan akses modal kepada petani untuk memperluas sarang lebah kelulut mereka dan memperbaiki fasilitas produksi. Selain itu, KSP CU Pancur Kasih juga memberikan pendampingan dan bimbingan kepada petani dalam hal manajemen usaha dan pemasaran produk.

Dengan adanya dukungan dari KSP CU Pancur Kasih, para petani madu kelulut di dusun Sedua dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dan mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik. KSP CU Pancur Kasih pun telah menjadi jembatan kesuksesan bagi para anggotanya, membantu mereka untuk meraih kesuksesan dalam usaha budidaya madu kelulut mereka.

Adapun Harapan KSP CU Pancur Kasih kedepannya  untuk para petani setalah kegiatan ini yaitu:

  1. Kesejahteraan Ekonomi: KSP CU Pancur Kasih berharap agar para petani madu kelulut dapat mencapai kesejahteraan ekonomi yang lebih baik melalui usaha budidaya mereka. Dengan adanya akses modal dan pendampingan yang diberikan, diharapkan petani dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.
  2. Peningkatan Produksi dan Kualitas: KSP CU Pancur Kasih berharap agar produksi madu kelulut dapat meningkat secara bertahap, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Dengan penerapan teknik budidaya yang baik dan penggunaan fasilitas produksi yang memadai, diharapkan petani dapat menghasilkan madu kelulut berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar.
  3. Kemandirian Ekonomi: KSP CU Pancur Kasih ingin melihat para petani madu kelulut menjadi lebih mandiri secara ekonomi, tidak hanya bergantung pada bantuan dari pihak lain. Melalui pendampingan dan pelatihan yang diberikan, diharapkan petani dapat mengelola usaha mereka sendiri dengan lebih baik dan menghasilkan pendapatan yang stabil.
  4. Keberlanjutan Usaha: KSP CU Pancur Kasih berharap agar usaha budidaya madu kelulut di dusun Sedua dapat berlangsung secara berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk menjaga lingkungan sekitar dan menerapkan praktik budidaya yang berkelanjutan.
  5. Peningkatan Kesejahteraan Komunitas: KSP CU Pancur Kasih juga berharap agar keberhasilan petani madu kelulut dapat membawa dampak positif bagi seluruh komunitas di dusun Sedua.

KSP CU Pancur Kasih juga terus berupaya mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh petani dan memberikan solusi yang tepat. Dengan demikian, kehadiran KSP CU Pancur Kasih di dusun Sedua telah membawa dampak yang positif bagi pemberdayaan budidaya madu kelulut dan ekonomi masyarakat setempat.

Barage CU Malangkah Repo!