Dalam perkembangannya di dunia Koperasi Kredit di seluruh Indonesia, ternyata Credit Union Pancur Kasih termasuk ke dalam salah satu daftar kunjungan dari Aliansi Petani Indonesia untuk wilayah Kalimantan Barat. Kunjungan yang dilaksanakan oleh Aliansi Petani Indonesia yang berkerjasama dengan AGRITERRA ini dilakukan dalam rangka studi banding, dengan mengusung tema “Pengembangan Koperasi Berbasis Pertanian” di Pusat Koperasi Kredit Borneo dan Credit Union Pancur Kasih Kalimantan Barat.

Kunjungan Aliansi Petani Indonesia di Credit Union Pancur Kasih dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2012. Aliansi Petani Indonesia ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya Aliansi Petani Indonesia Jakarta, APPOLI Boyolali Jawa Tengah, Seloka Tani Jembaran Bali, ORTABUN Sulawesi Tengah, Serikat Tani Lumajang Jawa Timur, dan Persatuan Petani Jambi.

Dalam pertemuan tersebut beberapa Pengurus dan Management Credit Union Pancur Kasih sengaja di ikut sertakan dalam penyampaian informasi, agar para peserta dapat lebih banyak memahami perkembangan Credit Union Pancur Kasih. Pada awal pertemuan, kilas balik perkembangan Credit Union Pancur Kasih yang dialami dari dahulu sampai bisa berkembang pesat seperti saat ini, dijelaskan oleh Bapak Gabriel Marto, S.Pd. Beliau juga menjelaskan struktur organisasi Credit Union Pancur Kasih, cara pengembangan Sumber Daya Manusia, konsep pengembangan Credit Union Pancur Kasih, dan Produk Layanan dari Credit Union Pancur Kasih.

Setelah penyampaian materi oleh pengurus kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Penyampaiannya dilakukan dengan cara berbagi pengalaman dari pihak Credit Union Pancur Kasih dan Aliansi Petani Indonesia. Hal ini diharapkan agar dapat membuka wawasan bagi peserta. Bagi peserta, perkembangan Credit Union Pancur Kasih sangat pesat. Mereka juga meminta kiat-kiat sukses untuk mengelola koperasi kredit mereka yang masih berskala kecil sehingga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat di sekitar daerah mereka sendiri. Salah satu pengurus dari pihak lembaga Credit Union Pancur Kasih menjelaskan, untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas diperlukan waktu yang panjang. Yang pertama dan yang paling penting yaitu melalui pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Credit Union Pancur Kasih. Pendidikan dasar yang diberikan kepada anggota yaitu tentang pengelolaan ekonomi keluarga. Pendidikan ekonomi dasar ini harus digalakkan secara terus menerus. Credit Union Pancur Kasih berusaha untuk menyadarkan masyarakat luas akan pentingnya menabung guna memperoleh kesejahteraan keluarga. Oleh sebab itu, Credit Union Pancur Kasih merupakan salah satu sarana penyelamatan ekonomi keluarga. Credit Union Pancur Kasih sangat mengharapkan kepada anggotanya agar dapat mengelola keuangan keluarga dengan benar. Yang kedua, yaitu dengan membangun jaringan yang terus menerus dan kerjasama dengan semua pihak baik dari anggota Credit Union Pancur Kasih, lembaga Koperasi Kredit lainnya misalnya Pusat Koperasi Kredit dan Induk Koperasi Kredit yang ada di Indonesia. Dan yang ketiga, yaitu dengan mengelola sistem keuangan Lembaga dengan benar. Credit Union Pancur Kasih pada saat ini memiliki standard keuangan yang setara tingkat Asia (AACCU) dan bahkan ditingkat Dunia (WOCCU).

Salah satu peserta dari Serikat Tani Jembaran Bali menanyakan tentang keterkaitan Pemerintah dengan Credit Union Pancur Kasih. Pada dasarnya, kontribusi pemerintah dalam perkembangan Credit Union Pancur Kasih tidak berpengaruh. Yang paling berperan adalah anggota sendiri karena sesuai dengan prinsip Koperasi Kredit pada umumnya yaitu “Self-Help dan Mutual-Help” yang dapat diartikan semua modal dan kepentingan Koperasi Kredit dari dan untuk anggotanya sendiri. Selain itu, sikap solidaritas yang ada didalam prinsip Koperasi Kredit juga sangat berperan penting. Sikap ini bertujuan untuk membantu sesama anggota yang memerlukan dan yang terdaftar sebagai anggota Koperasi Kredit.

Peserta juga menyoroti tentang sistem pengawasan yang diterapkan pada Credit Union Pancur Kasih. Salah satu Top Management dari Internal Audit Compliances menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan secara langsung, pengelolaan keuangan dilakukan secara berjenjang dari TP (Tempat Pelayanan) ke TP (Tempat Pelayanan), serta pencatatan transaksi dilakukan secara komputerisasi yang dimulai sejak tahun 2004. Sistem pengawasan Internal Audit Compliances juga tidak terlepas dari pemanfaatan Teknologi dan Informasi, misalnya dengan pengiriman laporan-laporan dari tempat- tempat Pelayan dengan menggunakan e-mail.

Diakhir pertemuan, ketika ditanya mengenai pendapat mereka tentang Credit Union Pancur Kasih, Nurhajannah yang merupakan salah satu peserta dari ORTABUN, Sulawesi Tengah, mengatakan bahwa Credit Union Pancur Kasih adalah Koperasi Kredit yang “Luar Biasa” karena memiliki anggota dan total asset dengan jumlah yang besar” tuturnya. Credit Union Pancur Kasih tetap berjalan meskipun Indonesia dahulunya pernah mengalami krisis ekonomi. Bagi Koperasi Kredit yang berskala kecil pasti tidak akan mampu bersaing dan tidak akan mampu untuk beroperasi lagi dengan kata lain akan mengalami collaps.

Kunjungan Aliansi Petani Indonesia di Credit Union Pancur Kasih diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada peserta agar pengalaman-pengalaman yang di dapat dari Credit Union Pancur Kasih dapat diterapkan di daerah masing-masing sehingga Koperasi Kredit mereka dapat berkembang sesuai dengan visi dan misi yang akan dicapai.