Pernahkah kamu merasa tiba-tiba saja dompetmu kempes tanpa sebab yang jelas? Atau mungkin kamu seringkali membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan? Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami Doom Spending. Istilah yang mungkin masih asing di telinga banyak orang ini merujuk pada kebiasaan belanja impulsif yang seringkali dipicu oleh stres, kecemasan, atau keinginan untuk mencari kepuasan instan.

Kenapa Doom Spending Bisa Terjadi?
Di era digital saat ini, doom spending semakin mudah terjadi. Algoritma media sosial yang pintar membuat kita terus terpapar iklan produk-produk menarik. Belum lagi adanya berbagai promo dan diskon yang menggoda. Faktor-faktor psikologis seperti stres, kecemasan, dan kesepian juga turut berperan besar. Ketika merasa tertekan, kita cenderung mencari pelarian dengan cara memanjakan diri, salah satunya dengan belanja.

Dampak Doom Spending
Doom spending mungkin terasa menyenangkan di saat itu juga, namun konsekuensinya bisa sangat merugikan. Beberapa dampak negatif dari doom spending antara lain:
Masalah keuangan: Tagihan kartu kredit menumpuk, sulit menabung, dan kesulitan mencapai tujuan finansial.
Stres dan kecemasan: Alih-alih mengurangi stres, doom spending justru bisa memperparah kondisi emosional.
Penyesalan: Setelah membeli sesuatu secara impulsif, seringkali kita merasa menyesal dan bertanya-tanya mengapa kita melakukannya.

Cara Mengatasi Doom Spending
Lantas, bagaimana cara mengatasi doom spending? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
Kenali pemicumu: Coba perhatikan situasi atau emosi apa yang sering memicu keinginanmu untuk belanja. Dengan mengetahui pemicumu, kamu bisa lebih siap menghadapinya.
Buat anggaran: Rencanakan pengeluaranmu dengan membuat anggaran. Dengan begitu, kamu akan lebih sadar akan batasan keuanganmu.
Tunda pembelian: Jika ingin membeli sesuatu, cobalah untuk menundanya selama beberapa hari. Dengan begitu, kamu bisa lebih objektif dalam menilai apakah barang tersebut benar-benar kamu butuhkan.
Cari alternatif: Alihkan perhatianmu pada aktivitas lain yang lebih produktif dan memuaskan, seperti berolahraga, membaca, atau berkumpul dengan teman.
Cari dukungan: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang terdekat atau profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasi doom spending sendiri.
Kesimpulan

Doom spending memang sulit dihindari, namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan kesadaran dan upaya yang konsisten, kamu bisa mengubah kebiasaan belanja impulsif dan mencapai kesejahteraan finansial. Ingatlah, kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari barang materi.

 

Barage CU Malangkah Repo

 


Talaga