INSPIRASI UNTUK BANGSA
Ketua Puskop CU Borneo, juga KetuaPengurus KSP CU Pancur Kasih, Martono, S.E., M.M., mendapat bekal yang signifikan, saat kuliah S1 dan S2 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan). Untan mempunyai posisi startegis dan jadi kebanggaan di Kalbar. Koperasi yang dipimpinnya secara umum sama dengan yang lain, bedanya sebagai credit union punya jaringan internasional.
Ketua Pengurus KSP CU Pancur Kasih Bagikan Pengalaman dan Wawasan tentang Perkoperasian.
Pontianak, Februari 2025 – Dalam sebuah wawancara eksklusif yang disiarkan melalui kanal Inspirasi untuk Bangsa, Ketua Pengurus KSP CU Pancur Kasih, Bapak Martono, S.E., M.M., berbagi pengalaman dan pandangannya terkait perjalanan akademiknya di Universitas Tanjungpura (Untan) serta perannya dalam mengembangkan gerakan koperasi kredit di Kalimantan Barat.
Wawancara yang dipandu oleh Bambang Satono ini juga akan dimuat dalam Majalah Kampus Indonesia edisi Maret 2025, sebagai bagian dari program yang mengangkat dinamika perguruan tinggi di Indonesia.
Kesan dan Pengalaman Selama Berkuliah di Untan.
Sebagai alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan, Martono mengungkapkan rasa bangganya pernah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri unggulan di Indonesia. Berasal dari daerah yang berjarak sekitar 300 km dari Pontianak, ia merasa mendapatkan banyak pengalaman berharga selama berkuliah di Untan.
“Saya meyakini, bukan hanya saya yang bangga, tetapi juga masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya. Suasana perkuliahan di Untan sangat menyenangkan dengan fasilitas yang baik serta dosen yang kompeten dan ramah,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai dosen yang paling berpengaruh dalam kariernya, Martono menyebut bahwa hampir semua dosennya telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pola pikirnya. “Pendidikan yang saya dapatkan di Untan, terutama di jenjang S2, sangat relevan dengan tugas dan tanggung jawab saya saat ini,” tambahnya.
Peran Koperasi dalam Masyarakat
Saat ini, Martono menjabat sebagai Ketua Pengurus KSP CU Pancur Kasih sekaligus Ketua Pengurus Pusat Koperasi CU Borneo. Di bawah kepemimpinannya, KSP CU Pancur Kasih telah berkembang pesat dengan 55 Kantor/Tempat Pelayanan (TP) dan 8 Kantor Tempat Pelayanan Kas (TPK) atau Cabang Pembantu (KCP) yang tersebar di Kalimantan Barat. Lembaga ini didukung oleh hampir 600 pengelola serta lebih dari 500 kelompok inti atau volunteer yang melayani lebih dari 223.000 anggota.
Martono menekankan pentingnya jaringan dan mitra kerja dalam mengelola koperasi sebesar KSP CU Pancur Kasih. “Bekal ilmu manajemen yang saya dapatkan di Untan sangat membantu saya dalam mengimplementasikan teori ke dalam praktik, terutama dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa perbedaan mendasar antara koperasi kredit dan koperasi konvensional terletak pada sistem tata kelolanya. “Kami di gerakan kredit union memiliki jejaring yang kuat, baik di tingkat nasional maupun internasional, termasuk dalam jaringan ACCU (Association of Asian Confederation of Credit Unions). Selain itu, kami menggunakan empat perspektif utama dalam mengukur kinerja: keuangan, keanggotaan, bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran,” paparnya.
Tantangan dan Harapan bagi Alumni Untan
Dalam wawancara tersebut, Martono juga berbicara tentang pentingnya keterampilan adaptasi bagi lulusan Untan dalam menghadapi dunia kerja yang dinamis. “Belajar bukan hanya sekadar mencari ilmu, tetapi juga untuk kehidupan. Oleh karena itu, lulusan harus memiliki kemampuan inovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tuturnya.
Sebagai alumni, ia terus menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan sesama lulusan Untan melalui berbagai media, termasuk media sosial. Ia juga berharap agar Untan terus melakukan perbaikan di segala bidang, baik dalam hal layanan akademik maupun infrastruktur, guna menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks.
“Untuk mahasiswa, saya berpesan agar terus belajar dengan tekun, memperluas jaringan, dan selalu siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” pungkasnya. Wawancara inspiratif ini menegaskan bagaimana pendidikan tinggi dapat menjadi bekal utama dalam membangun karier dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, khususnya dalam sektor perkoperasian.
Barage CU Malangkah Repo
ptr